TAKHYIRAH MUKHTASAR
3Januari 4, 2009 oleh Huruf
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Berkata Asy Syaikh Haji Ahmad Rifai: Aku menulis kitab ini dengan terlebih dahulu menyebut Asma Allah yang Maha pengasih kepada seluruh penghuni alam semesta di dunia ini ,dan Maha penyayang kepada segenap kaum Mukmin(muslim) dengan pahala surga yang kekal abadi,hidup terus di dalamnya,muda takkan menemui ketuaan,serta mendapatkan kenikmatan tiada akhir
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ
Segala puji bagi Allah,Yang telah menuntun kita pada jalan iman dan ibadah yang sah(menurut syara’)dan tiadalah kita dapat menunjukan seseorang (untuk memilih jalan kebenaran ) seandainya Allah tidak berkehendak memberi petunjuk
( al a’rof:42 )
Shalawat dan salam Allah semoga tetap tercurah dan selalu bertambah kepada Utusan–NYA,Nabi Muhammad SAW.beserta keluarga dan para sahabatnya.
Kemudian inilah kitab yang bernama TAKHYIRِِِAH,di tulis dengan bahasa jawa,sebuah kitab yang mengandung ilmu syariat yang di bawa oleh Rasul Muhammad SAW.karya al Haaji Ahmad ar Rifai ibnu Muhammad Marhum ,bermadzhab Syafi’i dan berpegang pada Thariqat Ahlussunah.yakni ilmu Tauhid yang berpegang kepada Imam Abu Hasan Al As’yari dan Abu Mansyur al Mathuridi,dalam ilmu Fiqih berpegang kepada Imam Syafi’i ( syafi’iyah ) sedangkan dalam ilmu Tasawwuf berpegang kepada Imam Junaidi al Baghdadi ( Riayatul himmah juz 2 ).atau seperti dalam kitab Ittihafus sadatil Muttaqiin Syarah kitab Ihya’ Ulumuddin juz:2:6
وَاِذَا اُطْلِقَ اَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ فَالْمُرَادُ بِهِ اْلأَشَاعِرَةُ وَالْمَاتُرِيْدِيَّةُ
“Apabila di mutlaqkan ahlussunah wal jama’ah maka yang di maksudkan adalah golongan yang berpegang pada Imam Asy’ari dan Imam Maturidi”
Maksud tujuanku menulis kitab ini,tiada lain karena ingin melakukan perintah Allah dan mengharap pertolonga-NYA dengan berkat Nabi Muhammad SAW. Kitab ini menyatakan tentang dua kalimah Syahadat dan tentang bagaimana mendapatkan Iman yang Sah yang di terima Allah.dan menerangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Syahadat dan Iman. Kitab ini segaja kami rangkum secara ringkas agar mudah di fahami oleh orang yang orang yang baru belajar. Juga wajib mencari penjelasan sekedar mencukupi tentang bagaimana mencapai iman dan ibadah yang sah yang dapat menjadi sebab kebahagiaan besok di ahirat mendapat pahala surga. dan kekal didalamnya,termasuk golongan orang yang mendapat derajat agung,menjadi raja di negeri agung nan abadi yakni surga.
اِعْلَمْ اَنَّ اَوَّلَ مَا يَلْزَمُ الْمُكَلَّفَ تَعَلُّمُ الشَّهَادَتَيْنِ وَمَعْناَهُماَ وَجَزْمُ اِعْتِقاَدِهِ
“Ketahuilah bahwa yang pertama harus di ketahui oleh mukallaf(berakal,dewasa dan mendapatkan dakwah agama) adalah mempelajari tentang dua kalimah syahadat beserta maknanya dan memantapkan diri dalam meyakininya.”
(Irsyadul Ibad bab ilmu)
Oleh sebab itu inilah lafadz dua kalimah syahadat beserta maknanya ;
أَشْهَدُ أَنْ لآ ِالَهَ اِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً رَّسُوْلُ اللهِ
“Aku bersaksi dengan hatiku bahwa sesungguhnya tiada Tuhan yang patut di sembah kecuali hanyalah ALLAH,dan aku bersaksi dengan hatiku bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,Dialah nabi yang mendapat wahyu al-Quran yang menjadi panutan dan pembawa syari’at agama islam.”
PASAL 1
RUKUN ISLAM
Bahwa rukun islam ( yang dapat menjadi hasil islamnya seseorang didalam hukum duniawi) adalah hanya dengan mengucapkan dua kalimah syahadat,sehingga seorang kafir asli atau seorang murtad secara hukum menjadi islam bila telah mengucapkan dua kalimah Syahadat.lihatlah keterangan di dalam kitab i’anatut Tholibinjuz 4 bab Riddah.,demikian bunyinya ;
اِنَّماَ يَحْصُلُ اِسْلاَمُ كُلِّ كاَفِرٍ اَصْلِىٍّ اَوْ مُرْتَدٍ بِالتَّلَفُّظِ بِالشَّهاَدَتَيْنِ مِنَ النَّاطِقِ
“bahwa sesungguhnya hasil islamnya seorang kafir, baik kafir asli ataupun murtad adalah dengan mengucapkan dua kalimah syahadat dari yang mengucapkan”.
Demikian juga sesuai hadis Nabi yang di riwayatkan oleh imam Muslim dalam ” tanwirul Quluub” ;82:
يَا رَسُوْلَ اللهِ عَلىَ مَاذَا اُقَتِلُ النَّاسَ قَالَ قَاتِلْهُمْ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لآ ِالَهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّداً رَّسُوْلُ اللهِ , فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ فَقَدْ مَنَعُوْا مِنْكَ دِمَائُهُمْ وَاَمْوَالُهُمْ اِلاَّ بِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ عَلىَ اللهِ . رواه مسلم
“Bertanya sayyidina Ali kepada Rosululloh SAW.”wahai utusan Alloh dengan dasar apa aku harus memerangi manusia?” Rosululloh menjawab “Perangilah mereka sehingga mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan Selain ALLOH,dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah UtusaNYA,apabila mereka telah melakukan yang demikian ,maka mereka telah mencegah darah dan harta mereka dari tindakanmu,kecuali karna haknya,dan perhitungan mereka terserah atas Allah”
(HR. Imam Muslim)
Hadis ini juga tertulis dalam Riyadhus sholihin:63
Perhatikan juga sabda nabi tatkala beliau akan mengutus sahabat Abu Musa Al Asyari menjadi Gubernur di yaman,Beliau bersabda:
فَقَالَ اِنَّكَ سَتَأْتِى قَوْماً مِنْ اَهْلِ الْكِتَابِ فَادْعُوْاهُمْ اِلىَ شَهَادَةِ أَنْ لآ ِالَهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّداً رَّسُوْلُ اللهِ فَإِنْ هُمْ اَطَاعُوْا بِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ اَنَّ اللهَ قَدْ فَرَّضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاةٍ فِى كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ, فَإِنْ هُمْ اَطَاعُوْا بِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ اَنَّ اللهَ قَدْ فَرَّضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تَأْخُذُ مِنْ اَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلىَ فُقَرَائِهِمْ فَإِنْ هُمْ اَطَاعُوْا بِذَلِكَ فَإِياَّكَ وَكَرَائِمَ اَمْوَالِهِمْ وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهاَ وَبَيْنَ اللهِ حِجاَبٌ . متفق عليه
“Wahai Abu Musa sesungguhnya engkau akan datang pada satu kaum ahli kitab,maka apabila engkau telah datang pada mereka,ajaklah mereka agar menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan kecuali ALLAH ,dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Utusan Allah,apabila mereka telah mengikuti yang demikian maka ,bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka sholat lima waktu dalam sehari semalam.Apabila mereka telah tunduk patuh pada yang demikian itu,maka ajarilah mereka bahwa Allah telah mewajibkan Zakat.yang di ambil dari para hartawan mereka dan diberikan kepada para fakir mereka.Apabila mereka telah tunduk pada yang demikian itu maka hindarkanlah kamu dari kehormatan harta mereka,dan takutlah kamu akan do’anya orang orang yang teraniaya,tiada lagi tabir yang membatasinya dengan Allah”
(H.R.Bukhori juz 3:73 bab Bi’tsati Abi Musa al Asyari wa Muadz Bin Jabal ilal Yamani)
Maka islam seseorang tikak menjadi gugur seandainya ia meninggalkan kewajiban sholat lima waktu atau tidak melakuka kewajiban membayar zakat atau tidak menunaikan kewajiban puasa dibulan romadhon,demikian juga seandainya tidak memenuhi kewajiban melaksanakan haji apabila telah mampu(dengan catatan dalam meninggalkan kewajiban kewajiban tersebut tidak di dasari benci atau ragu ragu.)
Bagi seorang muslim yang secara sadar meninggalkan kewajiban kewajiban tersebut tanpa adanya uzur maka baginya siksa yang pedih kelak di hari kiamat,apalagi kalau sampai meremehkan ataupun meragukan syariat tersebut lebih lebih sampai membencinya,maka gugurlah iman dan islamnya seseorang.dan ia berhak menghuni neraka untuk selama lamanya.sebagaimana tersebut dalam kitabnya Asy Syaih Ahmad ar Rifai(Syarhul iman)hlm 20-21 demikian bunyinya:
وَاعْلَمْ اَنَّ الْعَبْدَ بِتَرْكِ الْفَرْضِ الَّذِى لَيْسَ بِشَرْطِ اْلإِيْمَانِ وَبِارْتِكاَبِ الْمَعْصِيَّةِ الَّتِى لَيْسَتْ مِنْ نَوَاقِضِ اْلإِيْماَنِ يَعْصِى وَلاَ يَخْرُجُ عَنْ اَصْلِ ا ْلإِيْماَنِ اِلاَّ اِذَا كَانَ ذَرَّةٌ مِنْ عَناَدٍ وَاسْتِكْباَرٍ بِحُكُمِ اللهِ وَبِحُكُمِ رَسُوْ لِ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِى قَالَ فِى جَوَابِ سُؤَالِ جِبْرَائِيْلَ فَحِيْنَئِذٍ يَكْفُرُ
“Dan ketahuilah bahwasanya seorang haba Alloh dengan meninggalkan kewajiban yang bukan merupakan bagian syaratnya iman,atau melakukan suatu perbuatan maksiat yang bukan merupakan suatu yang dapat merusak iman,maka ia dinyatakan durhaka dan tidak keluar dari pokok iman.kecuali apabila sedikit saja terselip di hatinya(sekecil dan seberat biji sawi/zarrah)membangkang dan takabur terhadap(salah satu) hukum Alloh dan RosulNYA.seperti sabda Nabi dalam menjawabi pertanyaan Jibril As.maka ketika demikian menjadi kafirlah ia”
Jawaban Rosululloh atas pertanyaan malaikat Jibril ini dapat dilihat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Umar bin khottob yang terjemahanya digubah dalam bentuk sajak,demikian:
Umar bin khattab meriwayatkan
tentang Jibril yang dikirim tuhan
menghadap Rasul nabi pilihan
mengajar iman,islam dan ihsan.
Syahdan……
tatkala kami sedang duduk bersama rasul
tiba tiba datanglah seorang rajul
rambutnya sungguh amat
bajunya amat putih tiada kusam
tidak terlihat bekas musyafir
pakaian bersih dari debu dan pasir
tiada seorangpun dari kami yang kenal
dimana gerangan ia tinggal?
duduklah tamu dengan sopan dan patut
dihadapan rasul beradu lutut
Dia letakkan kedua tanganya
di atas paha nabi yang mulia
maka segeralah ia bertanya
kepada nabi rasul mustafa
berilah pelajaran kepada hamba
tentang islam agama mulia
Nabi menjawab dengan tepat
ucapkanlah dua kalimah syahadat”
dan dirikanlah olehmu shalat
keluarkan hartamu dalam zakat
lakukan puasa dibulan ramadhan
berangkatlah haji ke tanah haram
bagi yang mampu perjalanan aman
itulah amalan agama islam
sang tamu berkata: Benarlah Tuan
kami semua menjadi heran
bertanya ia satu persoalan
tapi kemudian ia benarkan
kemudian ia bertanya pula
kepada nabi tentang agama
wahai nabi berilah keterangan
kepada aku perkara iman
Nabi menjawab pada masalah
iman itu: percaya Allah
Kepada malaikat dan kitab kitab Allah
para rasul dan hari kiamah
percaya pula kepada takdir
pada ketentuan janganlah mungkir
baik dan buruk ketentuan Illahi
Sudah tertulis dalam azali
sang tamu berkata : benarlah tuan
kami semua menjadi heran
Bertanya ia satu persoalan
tapi kemudian ia benarkan
kemudian ia bertanya lagi
kepada muhammad rasul illahi
beri aku keterangan yang rinci
tentang Ihsan Apakah ini?
ketahuilah wahai sang tamu
Ihsan itu sembahlah tuhanmu
Seakan kau lihat akan DIA
lillahi ta’ala sujud padaNYA
atau andai engkau tak mampu
melihat Tuhan dalam baktimu
maka yakinlah dalam hatimu
Dia melihat tindak langkahmu
sang tamu berkata: benarlah tuan
kami semua menjadi heran
bertanya ia pada satu persoalan
tapi kemudian ia benarkan
wahai nabi sekarang aku bertanya:
tentang kiamat kapan saatnya??
Nabi menjawab: itulah rahasia-NYA
yang di tanya dan yang bertanya sama bodohnya
jikalau memang demikian
wahai muhammad nabi pilihan
berilah daku penjelasan
tentang tanda ahiruzzaman
tentang itu wahai saudara
bila budak telah lahirkan tuanya
bermakna anak durhakai ibunya
Orang tua jadi pesuruhnya
dan para pengembala domba
yang amat miskin lagi papa
berlomba membangun dan membina
tak pedulikan lagi nasib rakyatnya
sang tamu berkata: benarlah tuan
kami semua menjadi heran
bertanya ia pada suatu persoalan
tapi kemudian ia benarkan
kemudian ia segera pergi
Arkian… setelah beberapa hari
Rasul bertanya untuk menguji
kepada Umar sahabat Nabi
Nabi berseru: hai Abu Hafas
beritahu aku ( biarlah puas )
siapa dia nama dan kias??
asal muasal biarlah jelas
aku menjawab : tiada aku tahu
Allah dan RasulNYA yang lebih tahu
tentang dia siapa gerangan
tempat tinggal dimana gerangan
Nabi bersabda: Wahai para sahabat
sesungguhnyalah dia Malaikat
Sang Jibril turun ( membawa rahmat )
mengajar agama manfaat ahirat
demikianlah riwayat Muslim An Naisaburi
tentang satu peristiwa dan sabda Nabi
Ikatlah erat wahai Ikhwani
Tuk bekal menghadap Rabbul Izzati
bersambung ……..
Bisa di download gak yah file nya?
[…] TAKHYIRAH MUKHTASAR […]
very nice